Widget HTML #1

Pribahasa Sebagai Kekayaan Bahasa dan Budaya Indonesia

Pribahasa Sebagai Kekayaan Bahasa dan Budaya Indonesia
Pribahasa
- Pribahasa adalah salah satu bentuk kekayaan bahasa dan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pribahasa adalah ungkapan berisi makna tersirat yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca karena hidup dalam suatu lingkup budaya yang sama. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa memiliki dua pengertian. Pertama, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, dan perumpamaan). 

Kedua, peribahasa merupakan ungkapan atau kalimat ringkas, padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Ciri-ciri Pribahasa

Pribahasa memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari ungkapan lainnya, yaitu:

- Pribahasa bersifat tetap dan tidak dapat diubah susunan katanya.
- Pribahasa memiliki makna kiasan atau tersirat yang tidak sama dengan makna harfiahnya.
- Pribahasa memiliki nilai budaya dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
- Pribahasa bersifat universal dan dapat digunakan dalam berbagai situasi dan konteks.

Fungsi Pribahasa

Pribahasa memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat dalam berkomunikasi, yaitu:

- Pribahasa dapat menyampaikan pesan secara singkat, padat, dan jelas.
- Pribahasa dapat menambah daya tarik dan keindahan bahasa.
- Pribahasa dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, atau sikap secara halus dan sopan.
- Pribahasa dapat memberikan nasihat, kritik, sindiran, atau pujian secara tidak langsung.
- Pribahasa dapat merefleksikan kearifan lokal dan kebudayaan suatu bangsa.

Jenis-jenis Pribahasa

Pribahasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan maknanya, yaitu:

Perumpamaan

Pribahasa yang menggunakan kata-kata seperti bagai atau ibarat untuk menyamakan dua hal yang berbeda. Contoh: Bagai air di daun talas (mudah hilang).

Bidal

Pribahasa yang menggunakan kata-kata seperti seperti atau laksana untuk menyatakan persamaan antara dua hal yang berbeda. Contoh: Seperti kacang lupa kulitnya (tidak mengenang jasa orang lain).

Pepatah

Pribahasa yang menggunakan kata-kata seperti jika atau apabila untuk menyatakan akibat dari suatu sebab. Contoh: Apabila ada rotan ada duri (jika ada kesenangan tentu ada pula kesusahan).

Peribahasa bebas

Pribahasa yang tidak menggunakan kata-kata penghubung seperti bagai, seperti, jika, atau apabila. Contoh: Ada gula ada semut (di mana ada kesenangan maka di situ akan terdapat banyak orang).

Contoh-contoh Pribahasa

Berikut adalah beberapa contoh pribahasa beserta artinya:
  • Ada angin ada pohonnya: segala sesuatu itu pasti ada asal mulanya.
  • Ada udang di balik batu: mempunyai tujuan (maksud) yang tersembunyi.
  • Air beriak tanda tak dalam: orang yang banyak omongannya biasanya ilmunya kurang.
  • Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga: sifat serta perilaku orang tua biasanya akan menurun pada anak-anaknya.
  • Air susu dibalas air tuba: perbuatan baik dibalas dengan perbuatan tidak baik atau jahat.
  • Anjing menggonggong, kafilah berlalu: membiarkan orang lain berkata apa (mencemooh, mencibir, menggunjingkan) atau dapat juga diartikan sebagai terus berjalan, tak peduli rintangan apa pun yang dihadapi.
  • Bagai aur dengan tebing: saling bergantung dan saling membutuhkan.
  • Bagai bulan dengan matahari: sangat berbeda sifat atau wataknya.
  • Bagai isi dengan kuku: sangat erat hubungannya.
  • Bagai pungguk merindukan bulan: mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai.
  • Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian: bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.
  • Berkata bohong beribu-ribu kali tetap bohong: tidak ada gunanya berbohong karena kebenaran pasti akan terungkap.
  • Berjalan di atas telur: sangat hati-hati dalam bertindak atau berkata-kata.
  • Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh: dengan kerjasama dan persatuan kita akan kuat, tetapi dengan perpecahan kita akan lemah.
  • Bumi dipijak di situ langit dijunjung: menghormati adat istiadat dan kebiasaan tempat tinggal atau berkunjung.

Kesimpulan


Pribahasa adalah ungkapan berisi makna tersirat yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca karena hidup dalam suatu lingkup budaya yang sama. Pribahasa memiliki ciri-ciri, fungsi, jenis-jenis, dan contoh-contoh yang beragam. 

Pribahasa adalah salah satu bentuk kekayaan bahasa dan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sekian artikel tentang pribahasa. Semoga bermanfaat.
Afriant Ishaq
Afriant Ishaq A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.

Posting Komentar untuk "Pribahasa Sebagai Kekayaan Bahasa dan Budaya Indonesia"