Widget HTML #1

Dasar-Dasar Jurnalistik Umum, Pengertian, Contoh, dan Produk Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik Umum, Pengertian, Contoh, dan Produk Jurnalistik - Kamu sedang mencari dasar- dasar jurnalistik, pengertian jurnalistik, teknik dasar jurnalistik atau kode etik dalam duni jurnalistik. Nah KoranSekolah.com adalah tempat yang tepat. Karena beberapa ulasan mendasar dari dunia jurnalistik dihadirkan di sini. Dikemas dari sumber utama seperti Blog Romeltea dan lain-lain.

KoranSekolah.com akan mengulas secara ringkas tentang Apa saja dasar-dasar jurnalistik? (basics of journalism) mulai dengan apa saja sejarah jurnalistik? Apa pengertian pengertian jurnalistik, Apa saja bahasa jurnalistik, lalu apa saja produk dari jurnalistik tersebut? apa saja kode etik dalam dunia jurnalistik? untuk lebih lengkapnya silahkan baca sampai selesai.

Tapi sebelumnya KoranSekolah.com akan jelaskan alasan penting kenapa harus tahu dengan dasar-dasar jurnalistik ini? berikut penjelasannya.
  1. Memahami konsep jurnalistik mulai dari dasar jurnalistik akan membuat pembaca lebih kritis dalam menerima informasi atau menyerap berita yang tersaji di media massa. Ini adalah yang terpenting, untuk menangkal pemberitaan yang salah (Hoax) atau sebagai acuan untuk menilai sebuah pemberitaan. Apakah berita dan media pemberita bersih dari intervensi atau mencoba mengarahkan opini publik atau memiliki agenda tersembunyi di balik pemberitaannya.
  2. Selanjutnya Dasar-Dasar Jurnalistik bisa menjadi bahan atau materi kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik. 
  3. Dasar-Dasar Jurnalistik ini juga bisa menjadi bahasan referensi bagi siapa saja yang ingin mengenal dan terjun ke dunia jurnalistik atau sekadar memahami ilmu kepenulisan dan kewartawanan.

Sejarah Singkat Tentang Dunia Jurnalistik

Dalam Berbagai literatur yang ditemukan tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno, lebih khususnya pada masa pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM).

Sekedar informasi Acta Diurna adalah papan pengumuman mungkin lebih mendekati sejenis papan informasi sekarangatau mungkin lebih mirip majalah dinding (mading) yang diletakkan di Forum Romanum dengan tujuan untuk diketahui oleh banyak orang.
Sederhananya, Acta Diurna diartikan sebagai Catatan Harian atau Catatan Publik Harian yang menjadi sumber informasi pada zaman itu.

Acta Diurna awalnya berisi catatan proses dan keputusan hukum, lalu berkembang menjadi pengumuman kelahiran, perkawinan, hingga keputusan kerajaan atau senator dan acara pengadilan.

Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama sekaligus pers, media massa, atau suratkabar/koran pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.

Kata atau istilah jurnalistik pun berasal dari Acta Diurna itu. Orang yang menghimpun dan menulis informasi untuk dipublikasikan di Acta Diurna disebut diurnalis.

Dari kata diurna muncul kata du jour (Prancis) yang berarti “hari ” dan journal (Inggris) yang artinya laporan, lalu berkembang menjadi journalism atau journalistic.

Dalam bahasa Inggris, journalist artinya orang yang membuat atau menyampaikan laporan. Nah demikianlah sejarah singkat jurnalistik.

Apa Pengertian Jurnalistik?

Secara bahasa (Indonesia), jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran (KBBI).

Namun dari beberapa data yang di himpun oleh google saat melakukan pencarian dengan kata kunci pengertian jurnalistik maka aka didapatkan data-data kurang lebih seperti berikut.

Dalam kamus bahasa Inggris, jurnalistik adalah “The collection and editing of news for presentation through the media; writing designed for publication in a newspaper or magazine” (Merriam Webster).

Journalisme (journalism) diartikan sebagai “the activity or profession of writing for newspapers, magazines, or news websites or preparing news to be broadcast.” atau artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini aktivitas atau profesi penulisan untuk suratkabar, majalah, atau situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan.

Dari ulasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hal pokok dari sebuah pengertian jurnalistik secara bahasa dan umum adalah isi berita dan penyebarluasan atau yang biasa lebih dikenal dengan publikasi.

Jika merunut hal yang dipaparkan sebelumnya jurnalistik dapat didefinisikan menjadi beberapa hal seperti Jurnalistik adalah pengumpulan bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan berita (writing), penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media. (Romeltea)

Selanjutnya adalah Apa itu Defenisi Jurnalistik?

Definisi jurnalistik di atas seperti dikemukakan Roland E. Wolseley dalam buku Understanding Magazines (1969): jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada suratkabar, majalah, dan disiarkan.

Sedangkan beberapa Ahli atau akademisi lainnya membuat definisi jurnalistik antara lain sebagai berikut:
  1. Jurnalistik merupakan sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa (Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Dakwah, 2003). (RomelTea)
  2. Jurnalistik adalah kepandaian dalam hal mengarang yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan kabar/ informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas mungkin (Adinegoro, Hukum Komunikasi Jurnalistik, 1984).
  3. Jurnalistik adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencatata dan melaporankan serta menyebarkan informasi kepada masyarakat umum. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan kegiatan sehari-hari (Astrid Susanto, Komunikasi Massa, 1986)
  4. Journalism ambraces all the forms in which and trough wich the news and moment on the news reach the public. Jurnalistik mencakup semua bentuk cara/ kegiatan yang dilakukan hingga sebuah ulasan/ berita dapat disampaikan kepada publik (Fraser Bond, An introduction to Journalism, 1961).
  5. Jurnalistik adalah teknik dalam mengelola berita, mulai dari mendapatkan bahan hingga menyebarkannya kepada masyarakat secara luas. (Onong U. Effendi, Ilmu, Teoiri dan Filsafat Komunikasi,1993).
  6. Jurnalistik merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita secepat mungkin dan seluas mungkin kepada khalayak (Djen Amar, Hukum Komunikasi Jurnalistik, 1984).

Apa Saja Dasar Dasar Jurnalistik?

Jurnalistik: Proses, Teknik, Ilmu
Romeltea mengartikan jurnalistik sebagai proses, teknik, dan ilmu peliputan, penulisan, dan penyebarluasan informasi aktual (berita) melalui media massa. Sehingga dasar jurnalistik adalah
  • Proses – “aktivitas” peliputan, penulisan, penyebarluasan info aktual melalui media.
  • Teknik – “keahlian” , reporting and writing, keahlian atau keterampilan meliput, menulis, dan menyajikan berita (skills)
  • Ilmu – “bidang kajian”, ilmu komunikasi massa. Jurnalistik adalah kajian tentang komunikasi melalui media massa.

Apa Saja Jenis-Jenis Jurnalistik?

Jurnalistik sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan media publikasi, sumber dan lainnya. Lalu apa saja jenis-jenis jurnalistik itu? Berikut penjelasannya.

Jenis-jenis jurnalistik berdasarkan media pulikasi

Berdasarkan media yang digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis:
  1. Jurnalistik Cetak (printed journalism) — yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.
  2. Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.
  3. Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan — yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita atau portal berita (media internet, media online, media siber).

Jenis-jenis jurnalistik berdasarkan topik dan gaya berita

Berdasarkan gaya dan topik pemberitaannya, jurnalistik dibagi menjadi banyak jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Jurnalisme Damai (Peace Journalism)
  2. Jurnalisme Perang (War Journalism)
  3. Jurnalisme Pembangunan (Development Journalism)
  4. Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)
  5. Jurnalisme Umpan Klik (Clickbait Journalism)
  6. Jurnalisme Perang Suci (Crusade Journalism)
  7. Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
  8. Jurnalisme Komunitas (Community Journalism)
  9. Jurnalisme Investigasi (Investigative Journalism)
  10. Jurnalisme Korporasi (Corporate Journalism)
  11. Jurnalisme Merek (Brand Journalism)
  12. Jurnalisme Dakwah, dll.

Apa Pengertian Jurnalis/Wartawan?

Pelaku jurnalistik biasa disebut jurnalis atau wartawan. Merekalah yang berperan penting dalam dunia jurnalistik. Karena Jurnalis atau wartawan adalah motor penggerak dari kegiatan jurnalistik itu sendiri.

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia atau KBBI menyebutkan, wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Wartawan disebut juga juru warta atau jurnalis.

Jurnalis/Wartawan adalah orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. ini dicantumkan dalam UU No. 40/1999 tentang Pers.

Sedangkan dalam bahasa Inggris: Journalist, Reporter, Editor, Paper Man, News Man

Kualifikasi Wartawan:

Lalu apa saja kualifikasi dari seorang wartawan, jurnalis atau reporter itu? Berikut adalah kualifikasi umum yang bersifat pokok dari seorang wartawan. Apa saja?
  • Menaati Kode Etik (Codes of Conduct)
  • Menguasai Bidang Liputan (Beat)
  • Menguasai Teknik Jurnalistik (J-Skills)
Wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah media massa dengan melakukan aktivitas jurnalistik (peliputan dan penulisan berita) secara rutin, menaati kode etik, menguasai tema liputannya, dan menguasai teknik jurnalistik terutama menulis berita dan wawancara.

Kode Etik Jurnalistik

Kode etik Jurnalistik adalah hal terpenting dalam menjalankan sebuah aktivitas jurnalistik, Mulai dari peliputan hingga penayangannya di media masa.

Kode etik jurnalistik adalah etika profesi wartawan. Ciri utama wartawan profesional yaitu menaati kode etik, sebagaimana halnya dokter, pengacara, dan kaum profesional lain yang memiliki dan menaati kode etik. Bisa juga di baca di sini contoh pedoman umum.
  1. Independen, akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
  2. Profesional (tunjukkan identitas; hormati hak privasi; tidak menyuap; berita faktual dan jelas sumbernya; tidak plagiat; penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik).
  3. Berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
  4. Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  5. Tidak menyalah-gunakan profesi dan tidak menerima suap.
  6. Memiliki Hak Tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record”.
  7. Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi SARA.
  8. Hormati kehidupan pribadi, kecuali untuk kepentingan publik.
  9. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru/tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
  10. Layani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.

Elemen Jurnalisme

Nah setelah semua dijelaskan di atas, ada elemen terpenting lainnya dalam jurnalisme. Apa saja elemen dalam dunia jurnalistik itu?

Kode etik jurnalistik secara secara universal tercantum dalam 9 Elemen Jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001) dalam The Elements of Journalism, What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers, 2001) sebagai berikut:
  • Kewajiban pertama adalah pada kebenaran.
  • Kesetiaan (loyalitas) jurnalisme adalah kepada warga (citizens).
  • Disiplin verifikasi.
  • Jurnalis harus tetap independen.
  • Jurnalis bertindak sebagai pemantau.
  • Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik, komentar, dan tanggapan dari publik.
  • Membuat hal yang penting itu menjadi menarik dan relevan.
  • Berita yang disajikan komprehensif dan proporsional
  • Mengikuti hati nurani –etika, tanggung jawab moral, dan standar nilai.
  • Belakangan, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menambahkan prinsip kesepuluh: “warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal yang berkaitan dengan berita.”

Teknik Jurnalistik /Journalism Skills

Teknik Jurnalistik (Journalism Skills) adalah keahlian atau keterampilan khusus dalam hal reportase, penulisan dan penyuntingan berita, serta wawasan dan penggunaan bahasa jurnalistik atau bahasa media.
  • Teknik Reportase: Observasi, Wawancara, Studi Literatur. Wartawan harus piawai wawancara dan mengamati peristiwa. Wartawan juga harus andal dalam riset data atau studi literatur.
  • News Writing. Penulisan berita adalah keterampilan utama wartawan.
  • News Reporting (for Radio/TV): News Reading, Spoken Reading, News Script Writing). Khusus wartawan media elektronik (TV/Radio) harus piawai menyajikan berita (news presenting) secara langsung (live report) ataupun menjadi presenter berita di studio.
  • Editing. Wartawan harus piawai menyunting naskah sebelum dipublikasikan.
  • Bahasa Jurnalistik. Wartawan harus menguasai kaidah bahasa jurnalistik, yakni bahasa pers atau bahasa media, dengan ciri khas ringkas, lugas, dan mudah dipahami.
  • Secara praktis, dasar jurnalistik yang wajib dimiliki wartawan adalah keahlian meliput perisiwa, menulis beritanya, melakukan wawancara, dan menaati kode etik.

Bahasa Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik –disebut juga bahasa media, bahasa pers, bahasa koran, atau bahasa wartawan– adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita dengan karakteristik singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, dan menarik.

Pakar bahasa Indonesia Jus Badudu menyatakan, bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif.

Ringkas: Bahasa jurnalistik itu hemat kata (economy of words), memilih kata dan kalimat ringkas, karena keterbatasan ruang dan durasi, termasuk menghindari Kata Jenuh dan Kata Mubazir.

Lugas: menggunakan kata/kalimat denonatif, satu pengertian, tidak ambigu, dan langsung ke poko masalah (straight to the point) alias tidak bertele-tele.

Produk Jurnalistik: Karya Jurnalistik

Secara garis besar, produk atau karya jurnalistik itu adalah

Berita (News)

Berita adalah laporan peristiwa. Laporan lengkap sebuah peristiwa baik berbentuk tu;isan, video atau suara adalah salah satu produk jurnalistik. Foto dan Video masuk dalam produk jurnalistik jika berupa foto jurnalistik dan video jurnalistik. Jenis-jenis berita antara lain Hard News, Opinion News, Interpretative News, dll.

Opini (Views)

Opini adalah tulisan berisi pendapat, penilaian, pemikiran, atau analisis tentang suatu masalah atau peristiwa. Opini biasanya ditulis oleh wartawan atau orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Jenis-jenis Opini antara lain Artikel, Editorial/Tajuk, Kolom, Karikatur, Pojok, Esai, Ilmiah Populer)

Feature

Feature adalah tulisan yang menggabungkan fakta dan opini atau tulisan khas bergaya penulisan karya sastra seperti cerpen atau novel. Jenis-jenis Feature antara lain Tips, Laporan Perjalanan, Biografi, Profil, Resensi, dll.

Tahapan Jurnalistik

  1. News Processing: Proses Produksi Berita
  2. News Planning
  3. News Hunting/News Gathering
  4. News Writing
  5. News Editing
  6. Publishing
Proses jurnalistik dalam praktiknya yaitu perencanaan pemberitaan (mis. rapat redaksi), peliputan peristiwa (termasuk wawancara), penulisan naskah berita, penyuntingan, dan publikasi melalui media massa.

Manajemen Redaksi

  • Pemimpin Redaksi/Chief Editor/Editor in Chief (+ wakil jika diperlukan)
  • Redaktur Pelaksana/Managing Editor (+ wakil jika diperlukan)
  • Redaktur/Editor/Jabrik (Penanggung Jawab Rubrik)
  • Reporter dan Fotografer
  • Koresponden
  • Kontributor (termasuk di dalamnya penulis & kolomnis).
Proses pemberitaan masuk dalam manajemen redaksi. SDM dalam manajemen redaksi terdiri dari pemimpin redaksi hingga kontributor. Semuanya disebut wartawan.

Wartawan ada yang menjabat –secara hierarkis– pemimpin redaksi, wakil pemred, redaktur, koordinator liputan, reporter, fotografer (wartawan foto), koresponden (wartawan daerah), dan kontributor, yaitu wartawan lepas yang dibayar per tulisan alias tidak digaji bulanan seperti koresponden s.d. pemred.
  • Media Jurnalistik: Jenis-Jenis Media Massa
  • Media Cetak (Printed Media)
  • Media Elektronik (Electronik Media)
  • Media Siber (Cyber Media)
Nah Hasil proses jurnalistik atau karya jurnalistik dipublikasikan melalui media massa yang terbagi dalam tiga jenis.
  • Media cetak terdiri dari suratkabar (koran, terbit harian), majalah, dan tabloid.
  • Media Elektronik terdiri dari radio siaran, televisi, dan film.
  • Media Siber yaitu media massa di internet –dikenal dengan sebutan media online, situs berita, portal berita (news portal), website berita, atau media dalam jaringan (media daring).
Demikian sekilas Dasar-Dasar Jurnalistik Umum, Pengertian, Contoh, dan Produk Jurnalistik. Wasalam. Artikel ini disarikan sepenuhnya dari blog romeltea. Hak cipta milik yang bersangkutan. Artikel ini dibuat untuk keperluan pendidikan. Terimakasih telah berkunjung.

Posting Komentar untuk "Dasar-Dasar Jurnalistik Umum, Pengertian, Contoh, dan Produk Jurnalistik"